Sunday, March 23, 2008
FOREX, TRADING, CURRENCY
Saturday, March 15, 2008
OPEN ACCOUNT LIBERTY RESERVE
Anda perlu melakukan verifikasi alamat e-mail sebelum membuat account Liberty Reserve. Silahkan masukkan alamat e-mail yang ingin digunakan untuk menerima kode aktivasi pada halaman registrasi Liberty Reserve tersebut. Untuk selanjutnya silahkan ikuti petunjuk yang diberikan pada e-mail yang anda terima beserta kode aktivasi dari Liberty Reserve.
Langkah Kedua
Setelah anda mensubmit alamat e-mail yang ingin digunakan untuk registrasi Liberty Reserve, maka anda akan menerima e-mail dari Liberty Reserve dalam beberapa menit setelah itu dengan subjek "Liberty Reserve E-mail Verification Code" yang berisi kode aktivasi dari Liberty Reserve. Copy dan paste kode aktivasi yang anda terima itu ke dalam form kedua yang ada di halaman registrasi Liberty Reserve, kemudian klik tombol Next.
Setelah kode aktivasi anda masukkan, maka anda akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran. Silahkan isikan data-data yang diminta di sana dengan benar. Nama depan, nama belakang, nama account, password, alamat, dan lain-lain. Untuk nama account, itu bisa diganti kapan saja anda mau kelak setelah login. Jika tujuan pembukaan account Liberty Reserve ini adalah untuk melakukan deposit dan withdrawal dari Marketiva, maka anda perlu membuat account name itu menjadi nama lengkap anda.
Di halaman itu anda juga akan diminta untuk membuat pesan selamat datang pribadi, dimana pesan ini berguna untuk mengidentifikasi website yang dibuka kelak ketika login betul-betul website Liberty Reserve asli, bukan tiruan. Jadi, silahkan buat pesan pribadi anda di sana. Anda boleh membuat pesan apa saja misalnya "Semakin bertambah Umurku Semakin bertambah kekayaanku " atau kalimat lain yang menjadi moto pribadi anda.
Di halaman registrasi yang terakhir anda akan diperlihatkan data-data account itu, seperti nomor account, password, login pin, dan security pin, silahkan simpan atau cetak informasi itu, karena itu akan diperlukan untuk mengakses account anda.
Setelah proses registrasi berhasil, maka anda akan menerima e-mail dari Liberty Reserve yang berisi nomor account, dan pin pengaman transfer.
MANAJEMEN RISK
Ketika berinvestasi atau mengelola sejumlah uang di produk keuangan khususnya derivatif seperti stock index futures atau forex, keuntungan bisa menghampiri dan disaat bersamaan resiko juga akan ikut serta didalamnya. Keuntungan dan resiko berasal dari pergerakan harga yang terjadi dipasar. Semakin tinggi fluktuasi harga, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan dihasilkan serta resiko yang harus dihadapi.
Konsep manajemen resiko (risk management) sangat berkaitan dengan strategi trading atau pengelolaan dana (fund/money management). Bahkan kedua hal tersebut merupakan bagian tidak terpisahkan dan harus terintegrasi. Keuntungan perlu diberikan target sedangkan resiko butuh dikendalikan bukan dihilangkan karena memang tidak mungkin untuk menghilangkan resiko.
Salah satu metode dalam manajemen resiko trading adalah dengan menggunakan pending order. Pending order adalah instruksi untuk membuka atau menutup transaksi ketika harga saat ini mencapai harga pada level yang dipesan (order). Selain pending order, juga dikenal istilah market order, jenis transaksi ini malah lebih dikenal daripada pending order. Market order adalah instruksi untuk membuka atau menutup transaksi pada harga saat ini yang di order saat ini juga.
Dalam pending order umumnya dikenal tiga jenis tipe transaksi yaitu stop loss order, limit order, dan OCO (One Cancels the Other). Ketiga jenis transaksi pending order ini dapat digunakan untuk melalukan manajemen resiko. Mekanisme dalam manajemen resiko menggunakan pending order ini sebenarnya sangat sederhana tetapi seseorang harus terlebih dahulu memiliki dasar-dasar trading yang cukup.
Dengan stop loss order anda bisa batasi resiko dan jumlah kerugian, limit order bisa memaksimalkan jumlah keuntungan yang akan diraih, dan untuk OCO bisa berfungsi ganda yaitu membatasi resiko serta memaksimalkan keuntungan yang diraih tergantung dari order mana yang terlebih dahulu bersentuhan dengan harga berjalan (running price).
Manajemen resiko dengan pending order ini dalam aplikasinya tergantung dari posisi pasar yang telah dibuat. Untuk stop loss order, stop loss order buy jika posisi pasar adalah sell, jadi jika harga bergerak naik jumlah kerugian yang akan dialami telah dibatasi. Harga stop loss order buy berada diatas posisi pasar. Begitu juga dengan sebaliknya, stop loss order sell jika posisi pasar adalah buy. Harga stop loss order berada dibawah posisi pasar. Besarnya poin stop loss tergantung toleransi anda terhadap resiko.
Sedangkan limit order, limit order sell jika posisi pasar adalah buy dan limit order buy jika posisi pasar adalah sell. Harga limit order sell berada diatas harga posisi buy dan harga limit order buy berada dibawah harga posisi sell. Jadi besarnya target keuntungan yang akan diambil bisa diatur melalui limit order. Berapa besarnya keuntungan yang akan diambil tergantung dari strategi dan tujuan trading. Namun keuntungan juga perlu diberikan target dan bukan hanya menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa ada target.
OCO di aplikasikan jika keuntungan dan resiko ingin dikendalikan secara bersama-sama. Sebuah posisi pasar baik buy atau sell yang dilengkapi dengan OCO akan mengandung dua posisi didalamnya. Satu berfungsi sebagai limit order dan satu lagi berfungsi sebagai stop loss order. Misalkan terdapat posisi buy, lalu dilengkapi dengan OCO maka akan ada 2 pending order didalamnya yaitu stop loss order sell dan limit order sell. Disini stop loss order sell berada dibawah posisi buy dan limit order sell berada diatas posisi buy. Jika posisi pasarnya adalah sell maka terdapat stop loss order buy (diatas posisi sell) dan limit order buy (dibawah posisi sell).
Inilah mekanisme pending order yang dapat digunakan sebagau manjemen resiko. Selalu gunakan manajemen resiko sebagai kesatuan dari rencana dan strategi trading untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko.
disalin dari mahadananews.com
INFORMASI BROKER FOREX
Berikut ini adalah list broker yang banyak dipakai para trader ForEx :
- FXDD ( www.fxdd.com )
- Marketiva ( www.marketiva. com )
- North Finance ( www.northfinance. com )
- Oanda ( www.oanda.com )
- InterbankFX ( www.interbankfx. com )
- Neuimex ( www.neuimex.com )
- Millenium Penata Futures ( www.mdicorps.com )
- MIG Investment ( www.migfx.ch )
- Asia FX Online ( www.asiafx.online.com )
- Real Trade ( www.realtrade.ifme.net )
- Icforex ( www.icforex. com )
- Crownforex ( www.crownforex. com )
- Fxcm ( www.fxcm.com )
- Ifxmarkets ( www.ifxmarkets. com )
- Gcitrading ( www.gcitrading. com )
- Monex ( www.mifx.com )
- Evalbury ( www.evalbury. com )
- Deutsche Bank ( www.dbfx.com )
- Velocity4x ( www.velocity4x. com )
- Spacevision ( www.spacevision- fx.ch )
- MBT/ECN Market ( www.ecnmarket. com )
ANALISA FUNDAMENTAL
Analisa fundamental adalah bagian analisa yang khusus mempelajari psikologi pasar atau sentimen pasar dimana pergerakan pasar dipengaruhi oleh yang dinamakan berita dan rumor yang beredar di pasar. Pada dasarnya analisa fundamental memadukan berita-berita dalam sektor ekonomi, politik dan keamanan dalam sebuah negara dan memadukannya dengan bagaimana reaksi pasar terhadap berita yang disajikan tersebut untuk dapat mengetahui kemana harga hendak bergerak.
Kata kunci dari analisa ini ada pada 2 kata yaitu demmand dan supply. Pada dasarnya pelaku pasar adalah manusia juga. Dengan mengukur lebih banyak mereka yang melakukan aksi beli (demmand) atau sebaliknya aksi jual (supply) maka kita dapat mengetahui kemana harga akan bergerak. Pendeknya jika demmand (permintaan) bertambah sementara supply tetap maka seperti layaknya sembako di tanah air, harga akan segera merangkak naik. Demikian juga sebaliknya ketika supply (penawaran) yang bertambah tetapi demmand tetap maka harga akan mulai turun dikarenakan barang banyak beredar dipasaran. Dua hal inilah yang coba diketahui oleh analisa fundamental.
Nah berhubung semua itu dilakukan oleh para pelaku pasar maka seperti layaknya psikologi massa hal itu pun berlaku dalam dunia forex. Ketika muncul berita-berita ekonomi misalnya yang melaporkan bahwa mata uang sebuah negara cenderung akan melemah maka analisa fundamental bertugas untuk menganalisa berita yang akan muncul lalu jikalau berita tersebut muncul bagaimana kaitannya dengan reaksi pasar. Kadangkala dikarenakan pasar juga seringkali digerakkan oleh emosi sesaat, tanpa berita ekonomi apa pun sering kali terjadi aksi kenaikan atau penurunan harga mata uang. Biasanya ini disebabkan pergeseran demmand supply karena adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan aksi pembelian atau penjualan dalam jumlah besar.
Jenis-Jenis Berita Fundamental
Sebagaian besar berita fundamental yang berperan dalam menentukan naik turunnya nilai mata uang adalah berita ekonomi. Informasi-informasi seperti tingkat pengangguran, index kepercayaan konsumen dan produsen atau berita-berita sejenis lainnya menentukan apakah sebuah mata uang akan menguat atau justru melemah terhadap pasangan mata uang lainnya.
Sebagian besar berita tersebut bermuara pada naik turunnya inflasi dalam sebuah negara. Dalam keadaan dimana inflasi mulai berjalan ke arah naik maka biasanya bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam sebuah negara biasanya akan diikuti kenaikan sementara (namun besar) pada mata uangnya. Secara logika hal ini bisa disebabkan karena sektor perbankan juga turut menaikan suku bunganya termasuk suku bunga tabungan dan deposito. Hal ini memicu semakin banyaknya dana yang dihimpun di bank sehingga uang yang beredar di pasaran akan berkurang. Sesuai hukum demmand supply ketika supply berkurang maka harga barang pun akan meningkat. Bahkan jikalau bank-bank di negara yang bersangkutan pun tidak ikut menyesuaikan dengan tingkat suku bunga yang ada psikologi dan pandangan para trader tetaplah demikian. Akibatnya mereka pun segera melakukan aksi buy yang akan menyebabkan demmand bertambah. Hal ini menjadi semacam self-prophecy (penggenapan terhadap apa yang diyakinkan oleh dirinya sendiri) akan apa yang market percayai.
Artikel ini saya ambil dari www.belajarforex.com silahkan kunjungi website tersebut untuk lebih lengkapnya
ANALISA TEKNIKAL
Analisa Teknikal adalah alat yang digunakan oleh para trader berdasar pada chart untuk mengetahui pergerakan pasar. Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal) percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan.
Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat
Trend yang sedang berlangsung,
Rentang waktu trend,
Volume transaksi dan
Level-level psikologis yang ada.
Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, maka keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kantong Anda. Pada intinya analisa teknikal adalah analisa yang mengandalkan pada grafik dan segala indikatornya. Namun apapun yang dipakai dalam memprediksikan pergerakan pasar secara tepat dan akurat. Adapun kelemahan dari teknikal ini adalah :
Analisa ini memerlukan data yang banyak untuk menunjang keakuratan prediksinya
Bergantung pada sklill dari diri chartist, karena setiap chartist mempunyai cara dan metode yang berbeda dan metode yang dipakai oleh seorang chartist ini akan berbeda dengan metode yang digunakan oleh chartist yang lain
Yang sangat berpengaruh dalam sebuah kegiatan trading adalah banyaknya latihan serta sering mencoba dan latihan menganalisa agar kita dapat menemukan jati diri kita. Sebagai seorang trader kita harus bisa membaca grafik, karena imposible kalau kita mau menjadi trader tanpa bisa membaca grafik. Adapun grafik-grafik tersebut antara lain :
- Line Chart
- Dot Chart
- Bar Chart
- Candlestick Chart
Bar chart lebih sering digunakan oleh para trader Amerika dalam menganalisa pergerakan mata uang. Sementara trader Asia dan Eropa lebih sering menggunakan Candlestick dalam melakukan analisa teknikal. Untuk Line Chart dan Dot Chart penggunaannya sangat terbatas pada lingkungan tertentu saja. Hal ini disebabkan informai yang disampaikan pada line chart dan dot chart tidak selengkap Candlestick dan Bar Chart.
Candlestick sendiri selain mampu menginformasikan pergerakan harga pada jam tertentu, pembacaannya jauh lebih mudah dikarenakan menambahkan warna pada grafik-grafiknya. Dengan demikian Anda tidak perlu lagi membedakan apakah grafik yang sedang dianalisa adalah grafik naik atau grafik turun.
Artikel ini saya ambil dari www.belajarforex.com silahkan Anda pelajari lebih lengkapnya disana