Saturday, March 15, 2008

ANALISA FUNDAMENTAL

Analisa fundamental adalah bagian analisa yang khusus mempelajari psikologi pasar atau sentimen pasar dimana pergerakan pasar dipengaruhi oleh yang dinamakan berita dan rumor yang beredar di pasar. Pada dasarnya analisa fundamental memadukan berita-berita dalam sektor ekonomi, politik dan keamanan dalam sebuah negara dan memadukannya dengan bagaimana reaksi pasar terhadap berita yang disajikan tersebut untuk dapat mengetahui kemana harga hendak bergerak.

Kata kunci dari analisa ini ada pada 2 kata yaitu demmand dan supply. Pada dasarnya pelaku pasar adalah manusia juga. Dengan mengukur lebih banyak mereka yang melakukan aksi beli (demmand) atau sebaliknya aksi jual (supply) maka kita dapat mengetahui kemana harga akan bergerak. Pendeknya jika demmand (permintaan) bertambah sementara supply tetap maka seperti layaknya sembako di tanah air, harga akan segera merangkak naik. Demikian juga sebaliknya ketika supply (penawaran) yang bertambah tetapi demmand tetap maka harga akan mulai turun dikarenakan barang banyak beredar dipasaran. Dua hal inilah yang coba diketahui oleh analisa fundamental.

Nah berhubung semua itu dilakukan oleh para pelaku pasar maka seperti layaknya psikologi massa hal itu pun berlaku dalam dunia forex. Ketika muncul berita-berita ekonomi misalnya yang melaporkan bahwa mata uang sebuah negara cenderung akan melemah maka analisa fundamental bertugas untuk menganalisa berita yang akan muncul lalu jikalau berita tersebut muncul bagaimana kaitannya dengan reaksi pasar. Kadangkala dikarenakan pasar juga seringkali digerakkan oleh emosi sesaat, tanpa berita ekonomi apa pun sering kali terjadi aksi kenaikan atau penurunan harga mata uang. Biasanya ini disebabkan pergeseran demmand supply karena adanya pihak-pihak tertentu yang melakukan aksi pembelian atau penjualan dalam jumlah besar.

Jenis-Jenis Berita Fundamental

Sebagaian besar berita fundamental yang berperan dalam menentukan naik turunnya nilai mata uang adalah berita ekonomi. Informasi-informasi seperti tingkat pengangguran, index kepercayaan konsumen dan produsen atau berita-berita sejenis lainnya menentukan apakah sebuah mata uang akan menguat atau justru melemah terhadap pasangan mata uang lainnya.

Sebagian besar berita tersebut bermuara pada naik turunnya inflasi dalam sebuah negara. Dalam keadaan dimana inflasi mulai berjalan ke arah naik maka biasanya bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam sebuah negara biasanya akan diikuti kenaikan sementara (namun besar) pada mata uangnya. Secara logika hal ini bisa disebabkan karena sektor perbankan juga turut menaikan suku bunganya termasuk suku bunga tabungan dan deposito. Hal ini memicu semakin banyaknya dana yang dihimpun di bank sehingga uang yang beredar di pasaran akan berkurang. Sesuai hukum demmand supply ketika supply berkurang maka harga barang pun akan meningkat. Bahkan jikalau bank-bank di negara yang bersangkutan pun tidak ikut menyesuaikan dengan tingkat suku bunga yang ada psikologi dan pandangan para trader tetaplah demikian. Akibatnya mereka pun segera melakukan aksi buy yang akan menyebabkan demmand bertambah. Hal ini menjadi semacam self-prophecy (penggenapan terhadap apa yang diyakinkan oleh dirinya sendiri) akan apa yang market percayai.

Artikel ini saya ambil dari www.belajarforex.com silahkan kunjungi website tersebut untuk lebih lengkapnya

No comments: